Donat, atau doughnuts kudapan manis sederhana ini pernah begitu populer di tahun 1990-an setelah gerai waralaba donat asal Amerika hadir di Indonesia di tahun 1985. Kudapan berbentuk bulat dengan lubang pada bagian tengahnya serta berbagai topping yang membuat donat memang nikmat dijadikan camilan dan bisa dinikmati setiap saat, apalagi saat disajikan hangat. Selain bisa dijadikan sebagai salah satu makanan pengganjal perut saat lapar donat juga bisa jadi pilihan menu untuk sarapan. Selain nikmat, donat juga cukup praktis yang bisa dinikmati sebagai pengganti roti.
Hingga saat ini asal usul donat masih diperdebatkan. Karena konsep adonan roti yang digoreng tidak dimiliki secara eksklusif oleh salah satu Negara atau budaya dan variasi sajian mirip donat terdapat di seluruh dunia. Meski begitu ada beberapa peristiwa yang menonjol dalam sejarah lahirnya donat seperti yang kita kenal sekarang.
Bermula Dari Donat Belanda
Catatan sejarah menunjukkan bahwa Belanda membuat olykoeks, atau diartikan sebagai "kue minyak," pada awal abad ke-19. Donat awal ini hanyalah bola kue yang digoreng dengan lemak babi hingga berwarna cokelat keemasan. Karena bagian tengah kue tidak matang secepat bagian luarnya, kue semacam roti goreng ini biasanya diisi dengan buah, kacang, atau isian lain yang tidak perlu dimasak. Kismis adalah paduan yang sering digunakan sebagai isian.
Ketika imigran Belanda mulai menetap di Amerika Serikat, tradisi mereka membuat olykoeks terus dilakukan yang kemudian dipengaruhi oleh budaya lain dan terus bermetamorfosis menjadi donat yang kita kenal saat ini.
Asal-usul bentuk yang dari donat Belanda yang hanya berbentuk bulat menjadi memiliki lubang pada bagian tengahnya adalah berkat Hansen Gregory, seorang kapten kapal Amerika pada tahun 1847. Dia membuat solusi dari donat Belanda yang berbentuk bulat karena sedikit lengket serta tidak perlu memasak isiannya. Gregory membuat lubang di tengah pada adonan sebelum digoreng. Lubang ini juga meningkatkan area permukaan yang terkena minyak panas sehingga mengindari bagian tengah masih mentah. Dimana lubang ini terinspirasi dari kemudi kapal. Jadilah bentuk donat klasik dengan lubang di tengah.
Delapan varian rasa donat terdiri atas lemper, kecombrang, keremes ubi, jagung bakar, colenak, coco pandan, lemon, dan rujak. Semua donat hadir dengan regular size.
Adapun masing-masing donat yang dijual seharga Rp35 ribu. Lebih lanjut, untuk saat ini disebut Sidney, kolaborasi donat dan Mamitoko tersedia dalam jangka waktu enam bulan.
Penciptaan perpaduan donat dan sajian khas Nusantara ini tentunya bukan tanpa alasan. "Tentunya ingin membuat Indonesia lebih dikenal. Orang asing banyak yang makan, tapi belum tahu rasa donat yang bisa dikembangkan dengan cita rasa Indonesia," kata Desiree.
Ibunda Bams eks vokalis Samsons ini mendapatkan inspirasi usai berdoa dan kemudian diberikan petunjuk. Untuk proses kolaborasi rasa sajian dengan donat pun dikatakannya tidak sulit.
"Sebenarnya nggak ada yang susah. Pertama coba ada beberapa kurang garam lalu ditambahkan. Terakhir untuk (donat) lemon memang sempat ada kendala, tetapi saat coba di kitchen akhirnya dapat," lanjutnya.
Kecombrang salah satu tanaman dengan aroma dan rasa yang khas. Di daerah saya, Sumatera Utara, kecombrang sangat populer dan kita ingin memperkenalkannya karena menggugah selera ditambah dengan teri," jelas Desiree.
Berlanjut varian keremes ubi, Desiree bercerita camilan ini jadi santapan favorit kakek dan neneknya. "Zaman sekarang banyak yang nggak tahu makanya mau membawa kembali untuk orang tahu keremes ubi," tambahnya.
Donat rasa keremes ubi dimasak dengan gula merah yang digabungkan dengan krim rasa kopi. Berlanjut pada rasa jagung bakar yang saat ini sulit ditemui dihadirkan dengan saus rasa karamel dan jagung.
"Kalau colenak, itu dari Jawa Barat yaitu dicocol enak, isinya tape dibakar diberi gula merah yang dipadupadankan dengan donat, krim, kelapa, dan nangka," lanjut Desiree
Ada pula coco pandan yang terinspirasi dari sirup yang sangat populer sejak lama di Indonesia. Donat rasa ini dipadu dengan kelapa, krim bengkuang. Kemudian ada rasa lemon yang ditambah kacang pistachio di bagian tengah dengan lemon dan cokelat putih di pinggirnnya.
Tak ketinggalan, rasa rujak yang menjadi favorit Desiree. "Banyak yang suka rujak, di rumah saya setiap hari ada rujak," ungkapnya. Donat rasa rujak dipadu dengan parutan buah mangga, jambu, jeruk bali, dengan bumbu gula dan kacang di bagian bawah.
Adonan donat ini dibuat ketika ada pesanan agar tetap menjadi cita rasa. Adonan donat dibuat setiap enam jam sekali agar setiap yang merasakannya dapat mencicipi cita rasa yang sama.
Donat kolaborasi Dough Darlings dan Mamitoko akan hadir di Jakarta mulai 1 Maret 2020. Donat ini juga bakal dijual di Bali mulai 7 Maret 2020.
Helooooo Gaiiiss,,,,, SOBad Ambyaarrrr ,,,,,,,, DONAT KAMI Enggak Ambyar
Masih,,,,, Lapaaarrrrrrrrr,,,,,,,,,,,,,,Gak Hanya Mie DONTADD Juga Penunda Lapar
New price DONAT DONTADD cuman 35 per Box
Varian Rasa; (Coklat, Coklat - kacang, coklat- Keju,,Grep, Keju, Mangga, Green tea, Oreo dan juga dapat reqwes rasa yang lainya Sesuka Hati Mu,,,,,,,
Silahkan,,,, Di pesan ,,,,,,,
Ayooooo UMKM GOO DIGITAL
Ini Halaman Landing Page di Blogger ^_^